Mereka Bilang Indonesia Emas di Tahun
2045
Indonesia, bangsa yang katanya telah
merdeka setelah lama menanti perjuangan panjang sekitar 4 abad lamanya. Kenapa
gunakan kaya ‘katanya’ ? Karena nyatanya bangsa yang telah memproklamirkan
kemerdekaannya tanggal 17 Agustus di tahun ’45 itu belum dapat menemukan arti sesungguhnya
yang dimaksud dari kata ‘merdeka’ itu sendiri. Bagaimana bisa? Seperti hal nya
kita ketahui, kaum minoritas di negeri ini bahkan bukan merupakan warga negara
ini masih banyak menguasai sektor-sektor negeri ini, baik industri maupun akses
ekonomi. Kemana keadilan yang seharusnya dimiliki oleh bangsa ini? Begitulah
kebanyakan kata pribumi negeri yang mahsyur permai di kata orang.
Satu dua orang mulai bertanya,
aku dia atau kamu kah yang akan merubah pola pikir bangsa ini? Siapakah dia aku
atau kamu yang mereka maksud? Terlalu banyak pertanyaan, yang kita butuhkan
saat ini bukanlah sekedar pertanyaan membingungkan, terlalu banyak berfikir
terlihat bukan seperti aksi yang harus dilakukan daripada ide-ide di kepala.
Cukup lihat, kenali, cermati dan pastinya langsung berikan aksi yang nyata.
Kita sebagai generasi Z sudah seharusnya bukan hanya melek akan teknologi namun bagaimana kita bisa
menerapkan ilmu yang kita punya terhadap bangsa ini. Teknologi bukan hanya masa
depan bangsa, namun manajemennya yang tepat lah yang dibutuhkan bangsa ini
lagipula ini bukan hanya masalah kemajuan teknologi, namun dalam semua aspek terutama
terhadap sumber daya alam bangsa ini yang sangat mahsyur.
Tanpa kita sadari, kita sebagai
insan-insan muda bangsa yang saat ini sedang berjuang mengenyam pendidikan
maupun yang sudah mulai memasuki kerja ataupun yang sudah duluan tahu bagaimana
caranya bekerja adalah generasi masa depan bangsa. Terdengar terlalu dini kah?
Kira-kira 29-30 tahun dari sekarang, kita yang masih menikmati masa muda kita
sekarang ini akan telah menjadi pilar-pilar bangunan pembangunan bangsa ini
demi mencapai pengertian bangsa yang merdeka, makmur dan sejahtera. Terdengar
terlalu banyak harapan kah? Ir. Soekarno pernah berkata “Bermimpilah setinggi
langit. Jika engkau jatuh, engkau akan jatuh di antara bintang – bintang”. Benar
adanya, namun tetaplah kita harus realistis, idealis sangat boleh, visioner
apalagi. Namun, hasil nyata di lapangan adalah kenyataan yang harus dihadapi.
Saya percaya, hasil kerja nyata
di lapangan berbanding lurus dengan besarnya usaha dari kita sendiri. Berarti,
menurut yang saya percayai tugas kita sebagai generasi muda bangsa saat ini
cukup bisa dibilang berat. Kita sudah mulai bisa memberikan
kontribusi-kontribusi nyata terhadap kemajuan pembangunan bangsa ini walaupun
secara tidak langsung. Sebenarnya, dengan belajar secara sungguh-sungguh
merupakan bentuk nyata dari usaha kita sebagai penerus bangsa ini, karena
dengan belajar secara benar dan sungguh - sungguh berarti kita mengisi diri
kita dengan ilmu – ilmu yang pastinya akan sangat bermanfaat terhadap
terbangunnya bangsa ini menjadi bangsa merdeka dengan pengartian merdeka yang sebenarnya.
Kenapa saya berani bilang begitu? Karna jika
kita belajar secara benar dan sungguh-sungguh berarti sudah seharusnya kita
mengetahui ilmu – ilmu tersebut secara benar dan tidak salah kaprah. Memang bukan
dengan hanya belajar secara benar, namun dengan tidak adanya pikiran yang cukup
kritis dan universal dalam belajar secara benar kita akan di kotak – kotakan
akan ilmu yang kita pelajari. Karna dalam setiap aspek di kehidupan ini tidak
ada yang namanya selalu benar, pastinya terdapat dua sisi yang mewakilkan nilai
dari hal tersebut. Mungkin terlalu banyak kata – kata yang telah saya tulis di
4 paragraf awal essay saya ini, bukan hanya niat untuk menyelesaikan essay 1000
kata ini dengan cepat. Namun menurut saya, kata – kata ini perlu diketahui
sebelum membeberkan fakta dan opini maupun statistik tentang Indonesia Emas
2045.
Mereka
bilang Indonesia Generasi Emas, apakah tahu maksud sebenarnya dari 3 kata
tersebut? Berikut adalah sedikit pengantar pemahaman tentang Indonesia Emas. Begini,
Indonesia merupakan salah satu negara dengan modalitas demografi yang sangat
potensial. Posisi dan struktur geografis dan penduduk yang sedemikian rupa
telah mengantarkan bangsa ini sebagai salah satu “the hiden power nation in the
world”. Seperti yang saya bilang sebelumnya, bahwa sumber daya alam negeri ini
sangatlah kaya karena posisi dan struktur geografisnya. Seiring dengan rentang
waktu perjalanannya hingga saat ini, mkaa pada tahun 2045 bangsa Indonesia akan
genap 100 tahun merdeka sehingga seiring diberikan label, bahwa generasi tahun
2045 adalah generasi emas atau the golden generation of Indonesia.
Persoalannya adalah, apa kaitan
logis antara modalitas penduduk dan lahirnya generasi emas Indonesia? Adakah
korelasi signifikan diantara kedua domain tersebut? Apakah pertambahan penduduk
produktif akan menjadi garansi bagi lahirnya generasi emas Indonesia?
Seperangkat pertanyaan esensial tersebut sangat layak dikedepankan, di
tengah-tengah euforia berbagai kalangan menyongsong lahirnya generasi emas dan
bonus demografi, yang katanya akan bersinergi dalam “menjadikan bangsa
Indonesia” lebih baik dan Berjaya secara ekonomi dan ketahanan integratisnya.
Sebelum lebih jauh menakar silogisme tersebut, alangkah baiknya kita mencari
pemahaman tentang kedua konsep dasar yang akan dibahas dalam sajian singkat
ini, yaitu apa itu bonus demografi dan apa juga generasi emas 2045 tersebut?
Bonus demografi adalah suatu
kondisi dimana jumlah usia produktif (15 tahun-64 tahun) di suatu wilayah atau
negara lebih besar dari jumlah penduduk usia tidak produktif (kurang dari 14 tahun
dan diatas 65 tahun). Artinya, proporsi penduduk yang (yang bekerja/angkatan
kerja) lebih besar dari yang tidak produktif (tidak bekerja), sehingga tingkat
kebergantungan penduduk tidak produktif (anak-anak dan lansia) kepada penduduk
yang produktif menjadi sangat rendah, karena minimal setiap keluarga bisa
mengayomi keluarganya sendiri dan pada ujungnya negara bisa saving devisa
banyak jika kondisi ini berlanjut. Jadi bisa disimpulkan bahwa bonus demografi
adalah ledakan penduduk usia kerja dalam struktur umum masyarakat di suatu
wilayah atau negara.
Ada dua pengertian tentang
generasi emas. Pertama, generasi emas berkaitan dengan bagaimana keadaan
generasi Indonesia pada menuju usia bangsa Indonesia yang ke 100 pada tahun
2045. Kedua adalah generasi emas dalam perjabaran kata. Pada konsepsi pertama,
generasi emas adalah generasi yang memiliki usia produktif yang dituntut
membawa Indonesia pada perbaikan yang lebih baik. Untuk mencapai hal itu semua
diperlukan itikad yang baik dari seluruh elemen bangsa ini agar generasi –
generasi muda Indonesia seperti kita ini bisa tumbuh dan berkembang secara
baik. Generasi emas merupakan anak didik yang diharapkan bakal menjadi penerus
kemajuan bangsa ini untuk mencapai arti sebenarnya dari kata ‘merdeka’.
Sementara, menyemai artinya upaya mendidik anak didik agar menjadi generasi
mumpuni. Generasi emas 2045 merupakan upaya yang dilakukan untuk mewujudkan
impian bangsa Indonesia, yaitu akan bangkitnya generasi emas yang mampu
memberikan kebaikan dan kebesaran bangsa Indonesia serta melahirkan peserta
didik yang berkualitas sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Pertanyaannya sekarang? Akankah
wacana Indonesia generasi emas 2045 ini akan terwujud? Jawabannya ada di diri
kalian masing-masing sebagai generasi muda. Ayo sama – sama kita bangun bangsa
Indonesia ini menjadi bangsa yang ‘merdeka’ dalam arti yang sebenarnya.
No comments:
Post a Comment